1. Bluetooth
Teknologi nirkabel yang namanya terinspirasi dari seorang raja Denmark ini pertama kali diperkenalkan ke publik pada tahun 1999, tetapi baru diaplikasikan di ponsel dan komputer pada tahun 2001. Walaupun bukan teknologi pertama yang menghubungkan dua perangkat secara nirkabel Bluetooth hingga kini telah berkembang pesat dan menjadi pilihan untuk menyambungkan perangkat utama dengan aksesorinya.
Dengan hadirnya Bluetooth 4.0+ yang hemat energi, era Internet of Things (IoT) rasanya berpotensi untuk makin berkembang pesat.
2. Mozilla Firefox
Hadir dan meruntuhkan dominasi Internet Explorer, Mozilla Firefox menjadi salah satu pionir browser alternatif yang paling dipilih oleh pengguna untuk berselancar di dunia maya. Sejak tewasnya Netscape Navigator dalam pertempurannya dengan Internet Explorer, Firefox menjadi satu-satunya browser open-source dengan banyak add-on yang mengakomodasi berbagai kebutuhan penggunanya.
Hadir dengan nama Phoenix pada tahun 2002, kini posisi Firefox telah tergantikan dengan hadirnya Google Chrome dan browser lain yang lebih ringan. Walau begitu, tim pengembang terus mengembangkan rilis yang lebih efisien dengan varian plugin dan add-on yang lebih bervariasi.
Ditambah Firebug sebagai add-on, ternyata Mozilla Firefox masih menjadi pilihan utama sebagian besar developer web untuk menguji halaman situs yang mereka buat—walau tidak sedikit juga yang menggunakan Chrome Developer tools.
3. Facebook
Menghubungkan manusia dari berbagai latar belakang suku, geografis, dan umur yang berbeda memang bukan perkara mudah, tetapi Facebook berhasil menyatukan hingga miliaran pengguna dalam sebuah media sosial dengan antarmuka yang sangat user-friendly. Walau bukan menjadi yang pertama melakukan hal ini (ingat MySpace, Bebo, dan Friendster?), media sosial sebelumnya belum ada yang dapat menghimpun sedemikian besar pengguna serta mengakomodasi kebutuhan mereka dengan baik.
Kini, dengan hampir 1,7 miliar pengguna yang tersebar di seluruh penjuru dunia, Facebook kini sudah menjadi bagian dari keseharian manusia. Walau memiliki banyak kelebihan, deretan fitur, serta kemampuan yang memudahkan kita untuk bertemu kembali dengan keluarga dan kawan lama di dunia maya, sayangnya Facebook kerap menjadi sarana untuk melakukan cyber crime. Karenanya, kita sebagai pengguna harus lebih cerdas saat menggunakannya.
4. Oculus Rift
Menggunakan sebuah perangkat yang memungkinkan manusia untuk dapat masuk ke dalam dunia virtual dan berinteraksi dengannya mungkin hanya dapat kita lihat di berbagai film fiksi ilmiah. Akan tetapi kini hal tersebut sudah menjadi kenyataan dengan Oculus Rift.
Menjadi salah satu perangkat Virtual Reality (VR) yang paling berpengaruh abad ini, Rift menetapkan standar baru dalam dunia VR dengan tingkat realitas tinggi yang dihadirkan pada panel beresolusi 2K di dalamnya.
Langkah Oculus Rift dalam mengembangkan produk mereka kini telah diikuti oleh beberapa pemain besar, seperti HTC Vive, PlayStation VR, Sulon Q, Samsung Gear VR, LG 360 VR, dan Microsoft HoloLens.
Tidak hanya dalam video game dan konten hiburan lainnya, Oculus Rift juga sudah mulai digunakan di beberapa instansi untuk penerapan program-program khusus, seperti simulasi bedah, terapi PTSD (post-traumatic stress disorder), virtual class, dan lain-lain.
5. Kendaraan Hybrid
Dengan persediaan minyak bumi yang semakin hari semakin menipis serta kualitas udara yang semakin buruk, diperlukan adanya inisiasi untuk menciptakan sebuah moda transportasi yang hemat energi juga ramah lingkungan. Berbagai upaya telah dilakukan sejak abad ke-15, tetapi baru sekarang kendaraan hybrid berhasil mematangkan teknologi mereka dan siap untuk meluncur ke pasar.
Kendaraan ramah lingkungan ini bekerja dengan memanfaatkan mesin berbahan bakar bensin dengan bantuan mesin bertenaga listrik. Ini dilakukan untuk mencapai konsumsi bakar yang lebih hemat.
Sementara itu Tesla dan beberapa produsen otomotif lain juga memproduksi solusi moda transportasi ramah lingkungan dalam bentuk mobil listrik. Dengan inovasi-inovasi ini, di masa depan moda transportasi bukan tidak mungkin akan meninggalkan bahan bakar minyak dan beralih ke energi yang lebih bersih, yakni listrik.
6. Memori artifisial
Pernahkah kamu memiliki keinginan untuk dapat menghilangkan memori buruk tentang seseorang atau masa lalu kamu? Atau kamu ingin menghilangkan kebiasaan buruk atau fobia terhadap hal tertentu? Inilah satu lagi produk isapan jempol penulis fiksi ilmiah yang berhasil diwujudkan di abad 21 ini.
Sebuah kolaborasi antara Riken Brain Science Institute di Jepang dengan Picower Institute for Learning and Memory dari MIT, Massachusetts, berhasil menemukan metode untuk menanamkan memori palsu ke dalam otak tikus percobaan mereka. Terobosan ini secara signifikan dapat memperluas pengetahuan kita tentang bagaimana ingatan bekerja, dan memungkinkan terapi psikiatri untuk melawan kondisi mental tertentu—seperti PTSD dan depresi.
7. YouTube
Siapa yang tidak kenal dengan situs yang satu ini. YouTube, yang didirikan oleh tiga mantan karyawan PayPal, memulai debutnya pada tahun 2005 . Sejak hari itu, YouTube telah berkembang pesat menjadi situs berbagi video terbesar dan terpopuler di dunia. Hampir semua hal dapat kita temukan di sini, mulai dari berita, hiburan, video klip musik, tutorial, iklan, sampai video kucing.
YouTube menghadirkan sensasi “mesin waktu.” Kita dapat melihat hampir seluruh konten yang ada di masa lalu dan bahkan masa depan (melalui beragam trailer atau teaser.) Dengan YouTube, kini banyak orang yang memiliki keterampilan baru ataupun mempertajam kemampuan mereka melalui video tutorial dan tip yang ada di dalamnya secara gratis. Ini sangat mempermudah karena pengguna langsung terlibat dengan orang yang memeragakan tutorial tersebut.
8. Organ buatan
Lensa kontak bionik, sensor gigi, jantung buatan, hati buatan, serta pankreas buatan adalah beberapa contoh organ buatan yang telah berhasil dirancang dan dibuat manusia. Walaupun semuanya belum ada yang dapat 100 persen menggantikan fungsi organ sebenarnya, tetapi hal ini adalah terobosan besar di dunia kesehatan. Apabila dikembangkan lebih lanjut, teknologi ini dapat menolong jutaan pasien yang membutuhkannya.
Seluruh organ buatan ini masih terus dikembangkan oleh para peneliti terkait untuk menelusuri kompatibilitasnya dengan tubuh manusia, kemungkinan-kemungkinan lain yang akan terjadi, serta parameter-parameter lain yang akan mengambil peranan nantinya—mengingat organ buatan ini adalah objek asing yang seringkali “ditolak” tubuh.
9. Smartphone
Teknologi yang satu ini tampaknya benar-benar membuat manusia ketergantungan. Ya, smartphone. BlackBerry dan iPhone adalah dua nama smartphone memulai debutnya pada tahun 2006. Android baru turut serta dalam industri smartphone baru tahun 2008.
Sejak kehadirannya, smartphone telah menjadi bagian dari hidup dari hampir semua manusia. Dari mulai bangun tidur, siang hari, hingga sebelum tidur kita tidak dapat melepaskan pandangan kita ke layar smartphone kita, baik untuk hanya sekadar melihat berita, melihat email kantor, atau untuk sekedar mengecek media sosial.
Smartphone telah mengubah hidup manusia secara drastis. Dulu, apabila kamu ingin liburan, pasti kamu akan kerepotan ketika harus membawa kamera, GPS, pemutar musik, catatan, senter, dan radio. Kini dengan smartphone semua itu sudah dapat kita nikmati dalam satu bundel.
Apabila kita dulu saat kuliah harus menenteng tumpukan buku yang berat, kini dengan adanya e-book, kamu dapat memasukkan semua buku yang kamu mau ke dalam smartphone. Perangkat ini telah memanjakan kita, tetapi apakah kita mampu hidup tanpanya?
10. Google Translate
Bagi para pelajar yang mungkin memiliki kemampuan bahasa asing yang terbatas, mencari materi pembelajaran dari buku-buku berbahasa asing adalah kendala yang tak dapat dihindarkan. Pelajar harus benar-benar memahami tiap kata dan kalimat, serta harus membolak-balik kamus untuk mendapatkan padanan kata yang diharapkan dari buku tersebut. Kini, dengan adanya Google Translate, para pelajar dapat jauh lebih tertolong dalam mendapatkan ilmu dari buku-buku berbahasa asing.
Google Translate memang masih jauh dari kata sempurna, tetapi secara umum terjemahan kalimat per kalimat dari Google Translate dapat dipahami oleh sebagian besar orang. Hingga sekarang, Google Translate terus mengalami perkembangan untuk meruntuhkan tembok perbedaan bahasa dari penggunanya di seluruh dunia.
Walau terbilang terlalu dini untuk menyebut sederetan teknologi di atas sebagai yang terbaik, setidaknya nama-nama tersebut cukup membawa dampak besar bagi kehidupan khalayak ramai hingga hari ini. Di masa depan sudah pasti akan lebih banyak lagi inovasi yang muncul untuk mempermudah hidup manusia.